Senin, 02 Oktober 2017

Liburan Kawasan Wisata Mandeh


Meeting Point : Padang, Sumatera Barat
Price 1.250.000/pax
Min.5Pax 
Private Trip & Flexible
Minimal booking H-5

Include :
Transportasi Mobil Padang-Mandeh (PP)
Cottage (Breakfast 1x)
Makan Siang dan Malam
Profesional Guide + Diver
Boat untuk hoping Island + perlengkapan Selam
Snack & Drink
Wisata Tour Kawasan Mandeh 1 Hari (Fullday)

§  Pulau Cubadak
§  Pulau Sutan
§  Pulau Sironjong Ketek
§  Pulau Sironjong Gadang
§  Clift Jumping
§  Mangrove
§  Wahana Air
§  Snorking
§  Tour the sea - Dokumentasi

Minggu, 14 Mei 2017

Konservasi Ecotourism Kawasan Wisata Terpadu Mandeh

Mandeh merupakan kawasan wisata yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan yang berbatasan langsung dengan Kota Padang. Kawasan ini hanya berjarak 56 Km dari kota Padang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam dan memiliki luas ± 18.000 Ha meliputi 7 desa dari 3 nagari. Secara geografis Mandeh terletak pada posisi 1˚ 22’ 01’’ – 1˚ 26’ 06’’ LS dan 100˚50’ 54” – 100˚55’ 36’’ BT.
Bagga Cottage Kawasan Wisata Mandeh, Foto by Kelly
Kawasan wisata Mandeh sedang “hits” dikalangan wisatawan Pulau Sumatera. Peningkatan jumlah kegiatan pariwisata, menjadi bukti kemegahan alam Sumatera Barat (Sumbar).

Pariwisata Sumbar saat ini tidak hanya terfokus pada wisata daratnya saja. Perkembangan menuju wisata bahari juga sedang berkembang pesat, dimana pulau-pulau yang dahulunya belum terjamah saat ini telah banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal ataupun dari luar Sumbar seperti, Jambi, Riau, Palembang dan Bengkulu.

Banyak orang mengejar keindahan alam dan mengeksplor wisata bahari, tidak terkecuali alam indah Kawasan Mandeh yang mencakup Sungai Pisang, Sungai Pinang, Tarusan serta Kenagarian Mandeh sendiri.

Namun, pertanyaan yang menjadi kendala seluruh Stakeholder di Sumbar. Pilihan “Ecotourism Mandeh”, antara Konservasi atau industri ekowisata bahari, bagaimana dampak positif dan negatif dalam pengembangan Kawasan Mandeh.

Kondisi penting dibahas dalam tulisan ini, terkait dampak positifnya dari ekowisata bahari tersebut.

Dampak Positif

Hal positif pertama yakni lingkungan ekonomi. Parameter real “economy massive” menjadi tolak ukur peningkatan.

Saat ini induksi ekonomi masyarakat meningkat dengan tajam. Meningkatnya jumlah manusia yang datang ke Mandeh tentu adalah sebuah jawabannya. Masyarakat dapat tampil dengan ekonomi sederhana untuk meraup keuntungan, baik kalangan bawah ataupun kalangan ekonomi atas. Sumbar bersama seluruh masyarakatnya.

Perlu kita akui pola komplit “perdagangan” sangat baik, masyarakat setempat bisa mengemas sebuah pertumbuhan ekonomi dengan baik. Menjadikan pengembangan sumber ekonomi ekowisata dalam konteks terbaik.

Berbanding lurus dengan parameter tersebut dalam peningkatan lapangan pekerjaan masyarakat. Masyarakat yang biasanya hanya bekerja sebagai nelayan mendapat berkah dari peningkatan kegiatan pariwsiata bahari disana.

Sederhananya, Infrastuktur penunjang ikut ter upgrade melalui pembangunan besar-besaran. Bukan hanya dari investor lokal, tetapi juga investor luar yang ingin ikut unjuk gigi dalam pengembangan kawasan wisata bahari terbesar di Sumbar.

Dalam penelitian mahasiswa Universitas Riau, Kelly Fuadi dengan judul Kajian Ekowisata Bahari Tahun 2014. Skala peningkatan ekonomi terbesar, terlihat dari nilai “WTA”. Nilai tersebut memberikan titik temu antara nilai kesediaan masyarakat dalam menawarkan jasa wisata dan pengunjung sebagai penerima jasa. Bahkan, nilai kesediaan pengunjung untuk membayar jasa wisata lebih tinggi dari nilai yang diharapkan masyarakat.

Boemi Bahari Company dan Tim Penyelam Hitam (Swasta). Universitas Bung Hatta, Universitas Andalas, ITP Padang, Universitas Riau (Akademisi). Ditambah dengan komunitas selam Diving Proklamator dan Marine Science Diving Club (MSDC) sangat intens dalam beberapa tahun ini, terlibat continue turut mengembangan kawasan Mandeh, baik sebagai kawasan konservasi ataupun sebagai kawasan industri pawisata bahari.


Kawasan yang sudah dibentuk sebagai Taman Wisata Perairan tertera pada Perda Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2030. Tentu ini menjadi batasan real dalam pengelolaan kawasan Mandeh, sebagai Taman Wisata.

Menurut M. Tanjung, pengembangan terpadu yang “continue” dalam ruang dan waktu bukan hanya dari alam yang terkembang, melainkan dari sinergitas sumberdaya manusianya. Hal ini telah diwujudkan dari keterpaduan kegiatan-kegiatan konservasi tranplantasi karang, pelaksanaan even Underwater Photography Mandeh 2017. Hubungan yang tak terpisahkan antar lembaga pemerintahan dan pendidikan saat ini sangat “progressive” menjadi sangat cepat, tambah instruktur selam Sumatera Barat tersebut.

Kamis, 11 Mei 2017

Salah Satu Surga Indonesia, Wisata Bahari Lembongan



Nusa Lembongan, Surga Wisata Bahari Indonesia.

Keindahan alam dan kekayaan adat istiadat merupakan daya tarik utama bagi wisatawan untuk menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata. Hal ini dapat kita lihat dengan jumlah kawasan wisata di Bali.

Keterlibatan masyarakat di dalamnya juga mendukung sehingga mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan kepariwisataan melalui penambahan dan perbaikan infrastruktur di daerah-daerah dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan.

Selain itu, sektor pariwisata Bali menciptakan lahan kerja yang luas serta memberikan kesempatan masyarakat untuk berusaha.

Dalam dunia pariwisata khususnya pada tingkat Nasional, Bali selalu dijadikan acuan bagi daerah lain dalam pengembangan pariwisata.


Nusa Lembongan menjadi andalan pemerintah Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali untuk mempromosikan pariwisata secara keseluruhan. Setidaknya dalam 5 tahun terakhir jumlah wisatawan meningkat 100% setiap tahunnya.

 "Lebih dari 2.500 orang datang ke Nusa Lembongan setiap harinya".

Wisatawan dari berbagai Negara seperti Australia, Prancis, Rusia, Hongkong, Taiwan dan negara-negara Eropa bergantian datang setiap harinya.

Puncak keramaian pariwisata di Nusa Lembongan terjadi antara Bulan April hingga bulan Agustus dan dilanjutkan pada pergantian tahun, tepatnya pada Bulan Desember.

Wisatawan yang datang dibagi dalam 2 kelompok, kelompok pertama wisatawan yang datang dan menginap di Nusa Lembongan, sedangkan kelompok kedua termasuk wisatawan yang hanya sekedar melancong dan menginap di Bali.

Menurut data Desa Lembongan, ada sekitar 114 vila yang siap menampung para wisatawan dari berbagai Negara. Fasilitas pendukung juga tersedia, lebih kurang 2500 boat untuk memenuhi kebutuhan snorkling dan diving.
 
Ekosistem yang terdapat di Nusa Lembongan dan sekelilingnya terdiri dari ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove, pantai, ekosistem darat seperti tumbuhan tahunan, rock dan hutan belukar.

Ekosistem terumbu karang dan mangrove paling mendominasi untuk perairan Lembongan, Khususnya di Desa Lembongan dan Jungut Batu.

Karakteristik pantai yang landai merupakan ciri khas pantai membuat terumbu karang tepi (fringing reef) paling dominan di dasar perairan Nusa Lembongan.

Berdasarkan hasil monitoring langsung Beta M “hamparan terumbu karang berkisar pada kedalaman 0,5- 30 meter". 

Hard coral dan soft coral merupakan jenis terumbu karang yang memiliki tutupan paling dominan, untuk beberapa titik. 

Hamparan dead coral banyak pada kedalaman 1-10 m, sedangkan tepian pesisir pantai Nusa Lembongan tersusun oleh hamparan belukar bakau/mangrove.

Menurut data Kawasan konservasi Perairan Nusa Penida Bulan April Tahun 2016 ada 14190 Ha terumbu karang (296 jenis) di Perairan Nusa Penida, lebih kurang 3000 Ha berada Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.


Hamparan terumbu karang yang tersebar dari Sebelah Barat Desa Lembongan, Sangiang/ Masroom Beach hingga ke Sebelah Timur Mangrove Point Desa Jungut Batu.

Kondisi terumbu karang baik 50%, sebagian terumbu karang banyak terkena Coral Bleaching dan ruble. Bleaching coral disebabkan kenaikan suhu air laut dengan cepat, terutama di perairan Jawa dan Bali pada Tahun 2016, sedangkan ruble banyak di perairan Lembongan dan Ceningan diperkirakan dari kegiatan manusia.

 "Pariwisata pantai menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Lembongan".
 
Beberapa pariwisata pantai yang indah sebagai tempat berjemur, beaches, nice viwe serta point sunrise dan sunset yang indah tersedia Desa Lembongan.

Jenis pariwisata pantai yang ada di Desa Lembongan antara lain Ceningan Cliffs, Suspension, Cliff Jumping, Blue Lagoon, The Palms, Le Pirate, Dream Beach, Laguna Beach, Seaweed Farm, Sandy bay, Sunsite Beach, Mushroom Beach, Tamarin Beach dan Gua Gala Gala.

Wisata bahari di Desa Lembongan merupakan salah satu tempat wisata yang sangat indah, khususnya untuk destinasi wisata bahari.


Wisata bahari Desa Lembongan menjadi surga para pecinta diving, fishing, mangrove track dan surfing, beberapa lokasi wisata bahari yang ada di Desa Lembongan antara lain: ceningan wall, gamat bay, cristal bay, mangrove, lokasi Snorkling dan diving dan Play Grounds, Leceration, Ceningan lokasi surving

Semoga artikel ini memperbaruhi informasi wisata anda, belum banyak lokasi wisata yang terekspos sempurna.

  " Hanya kita yang dapat melihatnya langsung ".

Untuk pariwisata di Lembongan tentu akan memberi sensasi yang lebih, jika kita berhasil sampai ke pulau eksotik tersebut. (ehd).


Baca juga artikel lainnya :

Sabtu, 06 Mei 2017

Kilometer Nol, Wisata Bawah Laut Sabang



Keindahan Bawah Laut Sabang

Salah satu tempat penyelaman populer yang ada di pulau Sumatera yaitu negeri Serambi Mekah. Menurut data beberapa lokasi penyelaman di Aceh juga sering dikenal dengan “Teupin Layeu”, terletak di sebelah Barat Tapanuli Selatan, ujung Barat Pulau Sumatera.

Lokasi penyelaman di Sumatera ini menawarkan berbagai macam keindahan yang akan membuat para diver yang berkunjung terkesan, serta bermimpi akan kembali lagi kedepan nanti.


Meskipun sudah pernah ke kota di negeri kilometer 0 (Nol) Indonesia ini, rasanya ingin kembali kesana dan kembali melakukan penyelaman yang sangat membius raga dan hayalan dengan segala pesona yang eksotik dan keindahan alam lautnya.

Dunia bawah laut Aceh bagaikan permadani kerajaan kuno yang sangat mempesona dan memikat. Permadani bawah laut tersebut banyak terdapat di perairan Aceh yang merupakan salah satu pulau impian bagi para penyelam.

Jumat, 05 Mei 2017

8 Modal Dasar Menjadi Underwater Photographer Profesional



8 Modal Dasar Menjadi Underwater Photographer Profesional.


Pada tulisan kali ini, saya ingin berbagi informasi kepada anda semua mengenai 8 Modal Dasar Menjadi Underwater Photographer Profesional.

Saya sudah pernah memberikan informasi mengenai 3 Modal Menjadi Penyelam yang bisa anda baca pada postingan saya sebelumnya.

8 Modal Dasar Menjadi Underwater Photografer Profesional ini saya kutip dari sebuah forum yang membahas mengenai Underwater Photografi di http://www.fotografer.net.

Selain ingin berbagi informasi kepada anda semua, tulisan kali ini juga saya jadikan catatan bagi saya yang juga sangat tertarik dengan Underwater Photografi.

Nah, Ibarat pepatah mengatakan “Sambil Menyelam, Minum Air”.

Tanpa berbasa-basi yuk langsung saja pada intinya.

Profil Penulis?


Subagio Rasidi Kusrini, "etoy"



  • Penulis memulai menyelam pada tahun 1995.
  • Diving yang tercatat di log book sampai summer 2007 lebih dari 302 kali, pertama tama yang dilakukan oleh penulis adalah membuat ujian diving untuk mendapatkan "Brevet":
  • Kelas Open Water Diving dari organisasi PADI di Austria pada awal musim semi ketika suhu air di danau pada saat itu hanya 2 derjat celcius.
  • Kelas Advanced Open Water (antara lain untuk belajar night diving) dilakukan 2 tahun kemudian di Palu, Sulawesi Tengah.
  • Kelas Rescue Diver dilakukan 1 tahun kemudian juga di Palu, Sulawesi Tengah.
  • Kelas Nitrox (Oxygen Enriched Air) dilakukan di Austria.
  • Pada tahun ke lima (tahun 2000), penulis mulai menjadi Underwater Photographer dengan mengunakan Minolta Dynax 9Xi dan Camera Housing dan Amphibi Flash dari Seacam yang berkekuatan 350 Watt.
  • Setahun kemudian, isteri penulis memulai dengan menggunakan Amphibi kamera Nikonos V dengan Flash dari Ikelite yang berkekuatan 400 Watt.
  • Berjalan dengan waktu penulis mengupdate ke DSLR menggunakan Fujitsu FinePix S2Pro dan isteri penulis menggunakan Minolta Dynax 9Xi.
  • Tahun 2007 Penulis mengupdate Minolta Dynax 9xi ke DSLR dengan Nikon D200 untuk isteri penulis (hadiah 17 tahun perkawinan) yang ternyata dia lebih suka menggunakan kamera S2Pro.
  • Mulai tahun pertama sampai tahun ke 3 aktivitas underwater betul-betul frustasi, karena 95% dari 70-80 rol film hasil yang diambil berdua di bawah laut selama 3-4 minggu cuti hanya untuk dibuang, biasanya terlalu terang atau terlalu gelap atau bagaikan "bersalju". Akhir dari pada liburan selalu ditutup dengan muka "manyun" ketika keluar dari toko yang mencetak foto di Singapore, karena hasil fotonya sangat mengecewakan.
  • Di tahun ke 5 (tahun 2005) hasil "jepretan" underwater mulai membaik, sehingga penulis berani menunjukan hasil foto foto tersebut baik di kantor, Internet maupun kepada teman teman yang tertarik untuk menjadi Underwater Photographer

Kamis, 27 April 2017

5 Lisensi Selam Yang Harus Dimiliki Penyelam


5 Lisensi Selam Yang Harus Dimiliki Penyelam.


Pada postingan sebelumnya saya menginformasikan mengenai 13 Kesalahan yang umum dilakukan oleh penyelam pemula.

Kali ini saya akan menginformasikan 5 lisensi selam yang harus dimiliki oleh penyelam.

“apa itu lisensi selam?”

Lisensi selam menurut saya adalah “ izin untuk melakukan kegiatan penyelaman” atau bisa diartikan sebagai pemberian izin oleh lembaga tertentu pada individu untuk dapat melakukan kegiatan penyelaman.

Lembaga yang memberikan atau mengeluarkan izin tentunya lembaga yang kompeten dibidang penyelaman dan diakui secara internasional.

Berikut 5 jenis lisensi dan lembaga penerbitnya yang diakui secara internasional.


Lisensi -1 : POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia)

Lisensi selam pertama yaitu POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia).

Saat ini POSSI bekerjasama dengan Confederation Mondiale des Activites Subaquatiques (CMAS) Italia dalam melakukan pelatihan dan sertifikasi bagi penyelamnya.


POSSI berdiri pada tanggal 4 Agustus 1977 dan resmi menjadi induk organisasi selam Indonesia yang diprakarsai oleh dua klub selam yaitu yaitu NDC (Nusantara Diving Club) dan SDK (Surabaya Diving Club).